Pendeta Meninggalkan Iman

Kata Alkitab / 7 August 2015

Kalangan Sendiri

Pendeta Meninggalkan Iman

daniel.tanamal Official Writer
9606

Berita heboh tentang seorang pendeta bergelar S.Th yang meninggalkan iman bukanlah sesuatu yang baru. Yang namanya pindah keyakinan sudah sering terjadi meski tidak masuk TV atau koran. Kita harus bersyukur bahwa di negeri yang berdasarkan Pancasila, siapa saja berhak memiliki atau berganti agama. Undang undang memberikan kebebasan untuk warganya memilih agamanya masing masing.

Agama sering dimaknai sebagai 'ageman' atau pakaian bagi seseorang. Sama seperti baju kesukaan yang sifatnya pribadi, kita harus saling menghargainya. Tidak boleh saling mencela atau menjelekan agama orang lain. Atau bahkan mengancam atau menganiaya orang yang pindah keyakinan.

Justru kita harus belajar mendalami dan menperkuat iman kita. Karena sumber kebenaran itu hanya satu yaitu Allah sendiri. Maka orang yang benar benar dengan tulus ingin menemukan kebenaran, harus kita doakan supaya ia akan betemu dengan "jalan kebenaran".

BACA JUGA :

Menyusul Harris, Penulis Lagu Hillsong Ungkapkan Tak Lagi Percaya Pada Kristus

Saat Keraguan Mencoba Mengguncangkan Imanmu, Hadapi Dengan Cara Ini!

Anda tidak perlu gusar atau kecewa jika ada orang yang berganti keyakinan. Sebaliknya Anda harus berdoa untuk orang itu supaya mendapat bimbingan dari Roh Allah sehingga motivasi pindah keyakinan bukan karena urusan perut, pangkat, teman hidup atau kedudukan. Tidak sedikit orang yang berpindah keyakinan karena motivasi yang salah.

Tentu hal ini akan sangat mengecewakan dan membawa nama buruk bagi keyakinan itu sendiri. Sebagai contoh, si Akbar pindah agama kristen karena menerima satu kardus Indomie. Kemudian dengan mudahnya ia berganti nama menjadi Theofilus Indomie. Maka nanti saat ia tidak lagi mendapatkan jatah Indomie bisa berganti lagi. Orang yang bergonta ganti keyakinan betarti ia sedang mencari pegangan hidup. Tolong doakanlah mereka.

Aku bersyukur kepada Allah bahwa Yesus tidak datang untuk membawa atau mendirikan agama. Tidak ada satu ayatpun di alkitab yang mengatakan bahwa "Anak Manusia datang ke dalam dunia untuk mendirikan sebuah agama". Ia datang untuk memberi keselamatan, pengampunan dosa dan kehidupan. Ia sendiri jalan dan kebenaran san barang siapa yang percaya kepada-Nya beroleh hidup kekal.

Agama itu sendiri tidak menyelamatkan, agama memberikan petunjuk dan arah kehidupan supaya selamat dunia akhirat. Jika tidak paham dengan benar terkandang justru "agama" menjadi sumber pertengkaran, peperangan bahkan pembunuhan. Mungkin karena salah tafsir atau mencapurkan agama dengan kepentingan yang lainnya.

Bagi Anda pengikut Yesus, jangan galau, jangan goyah. Kita menjadi pengikut Kristus bukan karena kebetulan. Semua karena anugerah dan kasih karunia-Nya. Semua sudah direncanakan dari sorga "yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan."

Tugas kita semua adalah "tinggal di dalam firman dan membiarkan firman tinggal di dalam hidup kita." Mereka yang hidup dalam firman itu seperti orang yang membangun rumah di atas batu karang, ketika hujan dan badai datang, rumah itu tetap kokoh berdiri. Hendaklah engkau berakar di dalam Kristus, karena pohon yang memiliki akar yang kuat tidak mudah tumbang. Ingatlah bahwa pada akhir jaman akan ada banyak yang meninggalkan imannya atau murtad. Gelombang pemurtadan sedang terjadi dimana mana. Di sinilah terjadi penampian. Pada akhirnya akan ketahuan mana domba san mana kambing. Mana gandum dan mana ilalang.

"Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua." Wahyu 2:10-11.


(Penulis adalah Pdt Paulus Wiratno)

Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1

Ikuti Kami